Unived, Bengkulu – Desa Lubuk Resam, Kecamatan Seluma Utara, baru saja menjadi lokasi kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) Tahap III. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Seluma dan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas Dehasen (Unived) Bengkulu. Seluma, (18/11/24).

Kegiatan PKB ini dipimpin oleh Ibu Dr. Yunita Theresiana SE., SKM., M.Kes, yang menjadi penggagas utama program ini. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi dan memantau pelaksanaan pelayanan kesehatan di masyarakat, terutama di desa-desa terpencil dan tertinggal seperti Lubuk Resam.

Kegiatan ini juga diperbantukan dosen Fikes Unived yaitu Julius Habibi, SKM., MPH dan Bdn. Diyah Tepi Rahmawati, SST., M.Keb dan 3 mahasiswa dari Fikes Yosril Bahendra, Ridho Anfal Pradillah mahasiswa prodi S1 Keperawatan dan Hartini Saputri Endang Sari mahasiswi dari S1 Kebidanan yang juga terlibat aktif dalam kegiatan ini. Mereka membantu dalam penyuluhan dan memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada warga. Ini merupakan pengalaman berharga bagi mereka untuk belajar langsung di lapangan.

“Ini pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Kami bisa belajar langsung di lapangan dan melihat bagaimana kondisi kesehatan masyarakat di desa terpencil,” ujar Yosril, salah seorang mahasiswa.

Kegiatan PKB ini berlangsung dengan antusiasme tinggi dari masyarakat. Banyak warga yang datang untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan yang disediakan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat mendukung upaya peningkatan kesehatan di desa mereka.

dr. H. Edriwan Mansyur Noor, MM, salah satu perwakilan dari Universitas Dehasen Bengkulu, menyatakan bahwa keikutsertaan institusi mereka dalam kegiatan ini merupakan upaya kolaboratif yang aktif untuk mencapai kesehatan masyarakat yang optimal. Hal ini menunjukkan komitmen Universitas Dehasen dalam meningkatkan kesehatan di daerah-daerah yang membutuhkan.

Kegiatan PKB Tahap III di Desa Lubuk Resam merupakan bukti nyata bahwa upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dapat diwujudkan melalui kolaborasi dan integrasi berbagai pihak.

Kegiatan ini tidak hanya membawa layanan kesehatan dasar, tetapi juga membawa edukasi penting tentang kesehatan. Tim kesehatan memberikan penyuluhan kepada warga tentang penyakit maag, nyeri sendi, dan hipertensi.

Selain itu, tim kesehatan juga menyasar anak-anak remaja putri di tingkat SMP. Edukasi tentang kesehatan reproduksi remaja menjadi topik utama, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang kesehatan diri dan mengurangi risiko masalah kesehatan reproduksi.

Anak-anak SD juga mendapatkan kesempatan untuk belajar tentang kebersihan diri, khususnya tentang pentingnya mencuci tangan dan menggosok gigi. Tim kesehatan menekankan bahwa kebiasaan baik ini dapat membantu mencegah penyakit dan menjaga kesehatan.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa juga membantu melakukan pelayanan kesehatan kepada bayi dengan melakukan pijat bayi, pijat bayi ini bertujuan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi serta mencegah stunting yang sering terjadi akibat pola asuh yang kurang tepat.

Selain itu, mahasiswa juga membantu memberikan layanan kesehatan kepada ibu-ibu di desa, termasuk pemakaian kontrasepsi suntik dan implan. Hal ini penting untuk membantu ibu-ibu merencanakan keluarga dan menjaga kesehatan reproduksi mereka. Kegiatan ini juga diikuti oleh mahasiswa keperawatan yang melakukan pemeriksaan awal, termasuk pengukuran tensi, gula darah, dan kolesterol.

Kegiatan ini juga dilakukan promosi untuk menarik minat para remaja putri di Desa Lubuk Resam agar melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Banyak remaja di desa ini yang enggan bersekolah karena jarak yang jauh, fasilitas jalan yang buruk, dan kurangnya akses internet. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada mereka agar tidak berhenti di pendidikan dasar, mengingat pentingnya pendidikan untuk masa depan.

Kurangnya pendidikan di kalangan remaja putri dapat menyebabkan masalah serius, seperti pernikahan di bawah umur. Remaja yang menikah muda berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan reproduksi. Selain itu, pola asuh yang kurang baik di usia dini dapat menyebabkan stunting pada anak. Dengan melanjutkan pendidikan, remaja putri dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk membangun keluarga yang sehat dan sejahtera.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Lubuk Resam semakin sadar akan pentingnya pendidikan dan kesehatan. Melalui pendidikan yang lebih tinggi, remaja putri dapat meraih masa depan yang lebih baik, sementara pelayanan kesehatan yang diberikan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Mari bersama-sama mendukung upaya ini untuk menciptakan generasi yang sehat dan berpendidikan. (AR/Humas)