Bengkulu, Dehasen – Kegiatan bertajuk “Roadshow Online Gerakan Nasional 1000 Startup Digital” digelar hasil kolaborasi antara Universitas Dehasen Bengkulu dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia serta Kominfo Provinsi Bengkulu. Seminar ini dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting, Sabtu (14/10/2023).

Peserta tersebar dari seluruh penjuru daerah di Provinsi Bengkulu bahkan juga hadir dari beberapa daerah di Indonesia. Peserta yang mengikuti seminar ini lebih dari 750 orang. Dari sekian banyak peserta yang hadir, mayoritas memiliki minat dan atensi tinggi terhadap pengelolaan Startup. Kolaborasi yang terjalin dalam kegiatan seminar mengusung tema “Inovasi Digital dalam Membangun Potensi Provinsi Bengkulu”.

Dalam sambutannya, dibuka oleh Kepala Kominfo Provinsi Bengkulu yang diwakili oleh Laila Fitri, M.Kom. selaku Sub Koor Pengembangan Aplikasi Dinas Kominfotik Provinsi Bengkulu, mengapresiasi kegiatan yang berlangsung. Kominfo Bengkulu berharap dalam beberapa tahun mendatang, di Provinsi Bengkulu akan ada 5000 Startup yang lahir dari masyarakat.

Wakil Rektor 3 UNIVED, Yode Arliando, M.Kom, mewakili Rektor, menyampaikan apresiasi atas dielenggarakannya kolaborasi antara Universitas Dehasen dengan Kominfo Provinsi Bengkulu. Melalui seminar ini diharapkan akan muncul entrepreneur khususnya yang merintis Startup dari mahasiswa UNIVED dan juga seluruh audiens secara umum.

Aprilananda Sujatmoko, Analis Data dan Informasi Kementerian Kominfo RI memaparkan bahwa untuk mengembangkan Startup diperlukan pengarahan salah satunya melalui kegiatan yang diselenggarakan hari ini. Hal ini bertujuan agar tercapainya kemauan dan motivasi yang tinggi untuk merintis Startup. Kegiatan ini diharap meruangi banyak calon pengelola Startup.

“Ada beberapa tahapan yang disusun dan menjadi program dalam pengembangan Startup dan bisnis digital. Beberapa di antaranya meliputi kegiatan kita kali ini dan juga akan diselenggarakan secara berkelanjutan melalui program roadshow, ignition, dan seminar,” tutur Apriliananda mewakili Koordinator Tim Startup Digital Kominfo RI.

Selaras dengan pernyataan tersebut, narasumber lain yakni Temmy selaku Founder dan CEO Nakama.id menyebut keuntungan penggunaan bisnis Startup yang berupa digitalisasi bisnis dapat dipakai di mana pun dan dapat memiliki jejaring luas. Selain itu, bisnis Startup juga tidak memerlukan tempat atau lokasi yang luas untuk berbisnis sehingga lebih menghemat anggaran.

“Ada beberapa langkah penting memulai Startup. Beberapa di antaranya meluputi 1) memiliki masalah yang harus diselesaikan dan target costumer, 2) memiliki tim, 3) membangun solusi berbasis website, serta 4) dapat beradaptasi dengan cepat serta memiliki modal dalam membangun bisnis,” ungkap Founder dan CEO Startup Nakama.id tersebut.

Hal ini juga ditekankan oleh Fahri Reza Abdillah, CEO Jubelo. Ia menceritakan Startup yang dinaunginya berorientasi dalam program pengelolaan sampah dan berkonsentrasi dirintis di platform media sosial Instagram. Fahri Reza mengemukakan bahwa bisnis Startup tidak bisa instan melainkan memerlukan proses yang panjang untuk mencapai tujuan dan kesuksesan.

Dr. E. Ahmad Soleh, S.E., M.Si., selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Dehasen memandu diskusi dengan narasumber menyoroti perkembangan usaha di Provinsi Bengkulu. Dalam diskusi yang berlangsung, narasumber mengemukakan beberapa hal penting.

“Khususnya Startup, terjadi peningkatan yang cukup signifikan di Provinsi Bengkulu tercinta ini,” tutur Laila Fitri, M.Kom. “Mahasiswa juga perlu aktif dan berinovasi serta berani mencoba tantangan agar dapat menumbuhkan bisnis dan jiwa entrepreneur melalui Startup,” tambahnya.

Dalam diskusi yang berlangsung, Wakil Rektor 3 UNIVED, Yode Arliando, M.Kom mengemukakan solusi atas kendala yang umumnya dihadapi berupa konsistensi dan juga pemodalan. Salah satu alternatif yang ditawarkan dan sudah dilaksanakan yakni bekerja sama dengan bank sebagai pemodalan sehingga dapat menjadi solusi atas masalah yang ada. Selain itu, membangun jejaring juga penting dilakukan untuk meluaskan pasar.

“Adanya kendala dalam berbisnis dan menjadi entrepreneur memang kadang menjadi kendala utama. Namun hal itu bisa diatasi dengan beberapa alternatif. Jika tak punya modal, kita bisa memanfaatkan program dari bank. Kita sudah melakukan itu untuk usaha kemitraan kampus. Selain itu, kita juga perlu membangun jejaring untuk menawarkan produk kita,” ungkap Yode Arliando, M.Kom.

Melalui kegiatan yang dilaksanakan diharapkan akan muncul entrerpreneur khususnya di Provinsi Bengkulu dan turut serta membangun Startup dan membuka peluang bisnis secara luas.

 

 

Tags: , , , ,